Gus Ipul Ajak Warga Aktif dalam Mengecek Bantuan Sosial

Sorotanmedia.com, Jakarta – Menteri Sosial, Gus Ipul, mengungkapkan bahwa meski ada penurunan angka kemiskinan di Solo Raya, Jawa Tengah, laju penurunan tersebut terbilang lambat. Hal ini disampaikan dalam pertemuan dengan pilar sosial di Kraton Surakarta.

“Penurunan ada, namun memang angkanya belum signifikan. Secara nasional, selama 10 tahun terakhir, penurunan hanya mencapai 2 persen. Tantangan besar seperti pandemi COVID-19 tentu memberi dampak besar.” ucapnya.

Gus Ipul menggarisbawahi pentingnya konsolidasi lintas sektor untuk mempercepat penurunan angka kemiskinan. Salah satu langkah strategis yang diupayakan adalah pemanfaatan data tunggal yang kini dikelola oleh Badan Pusat Statistik (BPS). Dengan data yang lebih akurat, penyaluran bantuan sosial (bansos) diharapkan dapat lebih tepat sasaran dan efisien.

“Dengan konsolidasi menyeluruh dari kementerian, lembaga, dan pemerintah daerah, kami yakin angka kemiskinan bisa turun lebih terukur dan signifikan. Data baru yang terintegrasi akan memperkuat intervensi bantuan sosial yang berkelanjutan, terfokus, dan saling mendukung,” ujar Gus Ipul optimis.

Gus Ipul juga mengajak pilar sosial untuk turut aktif dalam pembaruan data yang menjadi dasar penyaluran bantuan sosial. Ia menekankan pentingnya peran mereka dalam memastikan program-program pemerintah berjalan dengan tepat sasaran dan efektif.

“Pilar sosial adalah ujung tombak Kementerian Sosial dalam memastikan bahwa bantuan yang diterima masyarakat tepat sasaran dan bermanfaat,” tegasnya.

Dengan target penurunan angka kemiskinan di Solo Raya hingga di bawah 9 persen, Gus Ipul menyebutkan, angka kemiskinan di Kota Surakarta masih mencapai sekitar 43 ribu orang.

“Meskipun Solo Raya sedikit di atas rata-rata nasional, kami berharap dengan kerja bersama, kita bisa menurunkan angka kemiskinan di bawah 9 persen,” tambahnya.

Pentingnya peran masyarakat juga tidak luput dari perhatian Gus Ipul. Ia mengajak masyarakat dan pilar sosial untuk berpartisipasi aktif melalui aplikasi Cek Bansos. Melalui aplikasi ini, masyarakat dapat memberikan masukan atau mengajukan sanggahan terkait penerima bantuan sosial yang dinilai tidak sesuai kriteria.

“Dengan bukti yang cukup, kami akan segera menindaklanjuti. Aplikasi ini membuka jalur partisipasi yang besar bagi masyarakat,” tutupnya.
sumber :
https://news.detik.com/berita/d-7738558/mensos-kemiskinan-di-solo-turun-tapi-masih-di-atas-rata-rata-nasional.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *