TENGGARONG – Kutai Kartanegara (Kukar) semakin bersinar di peta pariwisata nasional. Dalam tiga tahun terakhir, lebih dari 3,5 juta wisatawan telah mengunjungi berbagai destinasi wisata di daerah ini.
Angka fantastis ini menunjukkan bahwa Kukar bukan lagi sekadar persinggahan, tetapi telah menjelma menjadi tujuan wisata utama yang menawarkan pesona alam, budaya, dan sejarah yang tak tertandingi.
Bupati Kukar, Edi Damansyah, mengungkapkan bahwa pemerintah daerah telah berupaya maksimal untuk mendorong sektor pariwisata sebagai motor penggerak ekonomi masyarakat.
“Kami tidak hanya ingin menarik wisatawan, tetapi juga memastikan bahwa kehadiran mereka memberikan dampak nyata bagi kesejahteraan masyarakat lokal,” tegasnya, Jumat (28/2/2025).
Tren kunjungan wisatawan memang terus menunjukkan peningkatan signifikan. Pada 2022, sebanyak 1.041.886 wisatawan domestik menjelajahi Kukar.
Angka ini melonjak menjadi 1.500.126 wisatawan pada 2023, sebelum akhirnya mencapai 1.035.946 wisatawan di 2024. Secara keseluruhan, dalam tiga tahun terakhir, 3.577.958 wisatawan domestik telah menikmati keindahan Kukar.
Tak hanya wisatawan domestik, minat wisatawan mancanegara terhadap Kukar juga meningkat pesat.
Dari hanya 632 turis asing pada 2022, angka tersebut melonjak drastis menjadi 1.530 wisatawan mancanegara di 2023, dan mencapai 3.650 turis di 2024.
Dalam tiga tahun, total 5.812 wisatawan asing telah menginjakkan kaki di Kukar, membuktikan bahwa pesona daerah ini semakin dikenal di kancah internasional.
Kesuksesan ini tak lepas dari berbagai strategi yang diterapkan Pemkab Kukar, mulai dari pengembangan desa wisata, peningkatan infrastruktur, hingga promosi digital yang agresif.
Beberapa destinasi unggulan yang terus menarik minat wisatawan antara lain kawasan wisata budaya di Tenggarong, pesona alam di Desa Wisata Pela, hingga wisata bahari yang memukau di Muara Badak.
Menurut Edi, desa wisata memiliki peran kunci dalam membangun perekonomian berbasis masyarakat. “Ketika wisata berkembang, ekonomi desa ikut tumbuh. Kami ingin setiap destinasi wisata di Kukar bisa memberikan manfaat langsung bagi masyarakat sekitar,” ungkapnya.
Meski catatan kunjungan wisatawan mengesankan, sektor pariwisata Kukar masih menghadapi tantangan besar.
Peningkatan kualitas infrastruktur, pengembangan sumber daya manusia pariwisata, dan strategi promosi yang lebih agresif menjadi pekerjaan rumah yang harus segera diselesaikan.
Pemkab Kukar berkomitmen untuk terus melakukan inovasi, termasuk mendorong digitalisasi promosi wisata dan menjalin kemitraan dengan berbagai pihak guna memperluas jangkauan pasar wisata.
“Kami ingin menjadikan Kukar sebagai destinasi wisata unggulan di Indonesia, bukan hanya karena keindahan alamnya, tetapi juga kekayaan budaya yang kami miliki,” tutup Edi dengan optimisme.
Dengan pertumbuhan yang terus meningkat, Kukar kini berdiri sejajar dengan destinasi wisata populer lainnya. Bukan tidak mungkin, di masa depan, Kukar akan menjadi primadona baru pariwisata Indonesia. (*)