TENGGARONG – Dengan tekad yang bulat, Bupati Kutai Kartanegara (Kukar) Edi Damansyah memastikan bahwa tidak ada anak yang kelaparan, tidak ada balita yang kekurangan gizi, dan tidak ada lansia yang terabaikan.
Demi masa depan yang lebih sehat, Pemkab Kukar siap memberikan subsidi tambahan untuk memastikan program Makan Siang Bergizi Gratis benar-benar berkualitas.
Di berbagai daerah, program makan siang nasional telah menjadi harapan bagi jutaan anak. Namun, di Kukar, Edi melihat kenyataan yang berbeda.
Anggaran Rp10 ribu per porsi yang ditetapkan dalam program nasional tidak cukup untuk mencukupi kebutuhan gizi anak-anak di Kukar, yang menghadapi tantangan harga bahan pokok yang lebih tinggi dibandingkan daerah lain.
“Anggaran Rp10 ribu per porsi ini belum tentu mencukupi untuk memenuhi kebutuhan gizi di daerah kita. Oleh karena itu, subsidi dari Pemkab Kukar diperlukan agar program ini bisa berjalan optimal,” tegas Edi, Jumat (28/2/2025).
Lebih dari sekadar program bantuan pangan, inisiatif ini adalah perjuangan nyata melawan stunting. Edi tak ingin generasi penerus Kukar tumbuh dalam kondisi kurang gizi.
Ia bertekad memperluas cakupan program ini, tak hanya bagi anak-anak sekolah, tetapi juga balita dan lansia, dua kelompok yang rentan terhadap masalah kesehatan akibat kekurangan nutrisi.
“Manfaat program ini harus meluas. Tidak hanya untuk anak-anak sekolah, tetapi juga balita dan lansia yang merupakan kelompok rentan dalam masyarakat kita,” ujar Edi dengan penuh keseriusan.
Namun, perjuangan ini tidak bisa dilakukan sendiri. Edi menyadari bahwa koordinasi dan integrasi dengan berbagai pihak adalah kunci keberhasilan.
Oleh karena itu, ia akan menggandeng Dandim 0906/KKR untuk memastikan program ini dapat berjalan efektif dan menjangkau seluruh wilayah Kukar, termasuk daerah terpencil.
“Ke depan, saya akan berdiskusi dengan Pak Dandim untuk merumuskan bagaimana program nasional dan daerah ini bisa terintegrasi dengan baik,” lanjutnya.
Yang lebih penting, Edi tak ingin program ini hanya menjadi ajang bagi masyarakat untuk mendapatkan makanan gratis tanpa memperhatikan kualitasnya. Baginya, makanan yang diberikan harus benar-benar bergizi, tidak sekadar mengenyangkan.
“Tidak hanya soal kuantitas, tetapi kualitas makanan juga harus diperhatikan. Makanan bergizi yang disediakan harus benar-benar memberikan manfaat kesehatan yang signifikan,” tegasnya.
Dengan komitmen ini, Pemkab Kukar ingin membangun generasi yang lebih sehat, lebih kuat, dan lebih cerdas. Tidak boleh ada lagi anak yang tumbuh dalam kondisi kurang gizi, tidak boleh ada balita yang kehilangan masa depannya karena keterbatasan asupan makanan bergizi.
Kini, semua mata tertuju pada langkah besar ini. Dengan dukungan dari berbagai pihak dan alokasi anggaran yang lebih tepat, Pemkab Kukar optimis program ini bisa menjadi solusi nyata dalam meningkatkan kualitas hidup masyarakat. (*)